Selasa, 08 Oktober 2013

Good Day jadi Minuman Faforit

Karena Hidup Penuh Banyak Rasa

Minuman kopi praktis dan siapa saji, teman dalam segala hal....

Apalagi kalau nopinya bareng sahabat... Wah tambah mantap deh....























Kamis, 03 Oktober 2013

Mizzy Coffee

 Lucunya pas ditanyain sama teman-teman kampus, "sejak kapan aku minum yang namanya minuman kopi?"
heheheehe...ketawa saja... terus senyumin n jawab mereka... "sejak aku tau kalau kopi itu sumber imajinasiku jg...." hahahaha.... nuh di katain dah gua adalah mizzy coffe.... :)

Tapi paling asyik itu kalau nyobaiin semua minuman yang brbau kopi.... kek banyak rasa tapi satu merek n satu judul "KOPI" hahahaha.... seperti saat ini satu objek sejuta imajinasi dalam secangkir kopiku.... :)

Sebelum di seduh dan dinikmati yuh di abadikan dulu yuh..... hahahahaha....


aku dan se sachet TORA BIKA MOKA.... :D


Bergaya Pun bagian dari SENI....


hehehehe...


Wah...Pasti ini Nikmat dan jadikan banyak sumber inspirasi... :)


Atau.........


Ini harus di rekomendasikan juga ke penikmat yang lain yuh?????


Butuh teman Ngopi juga sih.... heheehehe


Selamat Menikmati KopiMu jugha.... hehehehe

Resep Kue Mangkok Ubi Ungu

BAHAN BIANG KUE MANGKOK

tepung terigu protein tinggi 120 gr
air 210 ml
ragi instan 24g

BAHAN MEMBUAT KUE MANGKOK

Ubi Ungu 780 gr (dari 1 kg ubi mentah Kukus dan Haluskan)
gula pasir 500 gr
telur 6 butir
780 gr tepung terigu protein tinggi, ayak
santan hangat 600 ml (1 ½ butir kelapa)
1 sdm garam

CARA MEMBUAT KUE MANGKOK UBI UNGU

Campurkan bahan biang jadi satu lalu biarkan selama 30 menit
Uleni ubi ungu sambil diremas remas dengan gula dan garam kemudian masukan telur uleni lagi sampai rata.
Masukan tepung terigu dan santan sedikit demi sedikit secara bergantian.
Setelah itu Masukkan adonan biang kedalam adonan kue mangkok, dan biarkan selama kurang lebih 45 menit sambik ditutup kain berpori.
Masukkan adonan kue mangkok ke cetakan kue mangkok atau bisa juga memakai cetakan kue apem, tanpa kertas didalam cetakannya. Untuk menghindari kue yang lengket panaskan terlebih dahulu cetakan didalam dandang.
Kukus selama 20 menit memakai api yang besar. jika sudah matang angkat masukan kedalam kertas kue mangkok dan siap untuk didangkan


Selamat Mencoba :)

Rabu, 02 Oktober 2013

Pengertian Labolatorium

Laboratorium dapat diartikan dari kata “Laboratory” seperti pada kamus Wellester’s yaitu “Abuilding or room in wich scientific experiments are conducted or where drugs science explosive are tested and compounded”. Menurut menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.: 134/0/1983, tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pendidikan Tgl. 5 Maret 1983, yang dimaksud dengan Laboratorium adalah sebagai berikut :

Laboratorium/studio adalah sarana penunjang jurusan dalam study yang bersangkutan, dan sumber unit daya dasar untuk pengembangan ilmu dan pendidikan. Dalam pendidikan laboratorium adalah tempat proses belajar mengajar melalui metode praktikum yang dapat menghasilkan praktikum hasil pengalaman belajar. Dimana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dilengkapinya secara langsung. Praktikum didalam pendidikan dapat diartikan sebagai suatu metode mendidik untuk belajar dan mempraktekkan segala aktifitas dalam proses belajar mengajar untuk menguasai suatu keahlian.

Dengan demikian laboratorium merupakan tempat proses belajar mengajar melalui metode praktikum, yang dapat menghasilkan pengalaman belajar. Disini kita sering terasing dengan berbagai alat dan pelajaran/praktikum dalam rangka pengusahaan suatu keahlian. Ketrampilan menurut NEWBERY (1958) manfaat dari metode praktikum adalah :

1. Pengetahuan dipelajari melalui kontak secara langsung dengan alat-alat danbahan/science.
2. Kebebasan individu dilaksanakan sebagai dasar dalam belajar.
3. Merujuk minat dalam mengantisipasi dan menggunakan kata-kata ungkap-annya sebagaimana objeknya.
5. Mengembangkan karakter intelektual dan moral siswa.
6. Memupuk sikap untuk melakukanpenelitian dalam memecahkan masalah.

2.3.1. Laboratorium Pendidikan IPA dan Komponennya

Komponen-komponen laboratorium pendidikan IPA dapat dikategorikan dalam 5 komponen yang terdiri dari bangunan laboratorium, fasilitas laboratorium, alat-alat laboratorium, bahan-bahan, dan personil pengelola laboratorium.
Suatu komponen yang penting dalam pengelola laboratorium adalah para personilnya, yaitu yang akan mengelola tugas pengelola laboratorium. Para personil akan terdiri dari beberapa orang yang jumlahnya akan tergantung pada keadaan laboratorium, jumlah praktikum dan tujuan para praktikum yang melaksanakan praktikum atau eksperimen di laboratorium itu. Yang ideal personal-personal yang akan terlibat langsung berdasarkan birokrasi dan hirarki tanggung jawab bidang kerja yang harus ditanganinya terdiri dari :
Masing-masing personal harus memahami dan mengerti bidang kerja yang menjadi tanggung jawabnya, sesuai dengan peraturan yang berlaku pada lembaganya dan selalu berorientasi pada tujuan dan fungsi laboratorium yang dibinanya. Antara para personil pengelola yang langsung dan jalur vertical secara administrasi harus terbina dengan hubungan yang harmonis dan masing-masing dapat memahami bahwa mereka semua itu merupakan komponen-komponen dari system dan pendidikan. Persyaratan ketrampilan yang harus dimiliki para personil diantaranya seperti fungsi masing-masing kegiatan dari para pelajar yang telah diuraikan sebelumnya.
Pembinaan personil secara teknis dan administrasi dari waktu kewaktu agar selalu ditingkatkan dan dibina sehingga pelaksanaan kerjanya mencapai tujuan yang optimal. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa keberhasilan tugas dalam melaksanakan pengelolaan laboratorium akan ditentukan oleh para personilnya, dan lembaga yang membinanya.

2.3.2. Langkah-langkah Pengelolaan Laboratorium

Mengelola adalah mengendalikan, menjalankan atau mengurus manajemen adalah suatu proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai suatu sasaran. Manajemen laboratorium akan mencakup kegiatan perencanaan, pengorga-nisasian dan pengendalian. Hal-hal yang menyangkut dengan kegiatan tersebut diantaranya mengatur dan memelihara alat dan bahan, menjaga disiplin di laboratorium dan keselamatan laboratorium serta mendayagunakan laboratorium secara optimal.
Pelaksanaan pengelola laboratorium bertujuan agar dapat menunjang kegiatan belajar mengajar di laboratorium dan juga kegiatan penelitian agar berlangsung secara optimal. Dari sisi lain pengetahuan laboratorium merupakan usaha yang diarahkan kepada sarana dan prasarana serta personil yang terlibat dalam peran dan kegiatan laboratorium. Berbagai faktor dapat mempengarauhi jalannya pengelolaan dan uraian dalam makalah ini diarahkan pada suatu model pengelolaan laboratorium IPA yang dapat diterapkan untuk menyempurnakan pengelola laboratorium IPA masing-masing sekolah. Materi dan system penguraiannya terdiri dari : Pendahuluan, pengertian laboratorium dan peranan laboratorium dalam pendidikan IPA di sekolah, laboratorium IPA dan komponennya, langkah-langkah pengelola laboratorium.
Pengelolaan laboratorium dapat diartikan sebagai pelaksanaan dalam peng-administrasian, perawatan, pengamanan, perencanaan untuk pengembangannya secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuannya. Dalam melaksanakannya selalu berorientasi kepada faktor-faktor keselamatan yang terlibat dalam laboratorium dan lingkungannya.
Dalam pengelolaan laboratorium, ada 5 macam komponen laboratorium seperti yang telah diuraikan sebelumnya, dapat dikategorikan dalam 2 kelompok, yaitu kelompok pengelola (sebagai sumber daya manusia) dan kelompok yang dikelola, yaitu bangunan laboratorium, fasilitas laboratorium, alat-alat laboratorium dan bahan-bahan laboratorium. Dalam uraian ini akan ditinjau fungsi dan aspek dari masing-masing kelompok itu.

2.3.2.1. Kelompok Pengelola

Pengelola laboratorium sesuai dengan bidang dan tanggung jawabnya agar memiliki ketrampilan dan pemahaman tentang laboratorium, fasilitas, alat-alat dan bahan-bahannya. Pengelola dalam melaksanakan tugas di laboratorium untuk mencapai tujuannya, agar memahami dan mempelajari penjelasan-penjelasan dan penjabaran ari keputusan dan peraturan seperti berikut :

Didalam proses belajar mengajar, pengelola juga termasuk didalamnya guru mata pelajaran IPA yang akan menggunakan laboratorium (praktikum) perlu melakukan hal-hal sebagai berikut ;
Untuk tercapainya tujuan pembelajaran/praktikum, maka perlu mendapat perhatian yang serius terutama dari pihak yang berwenang baik secara teknis maupun administrative. Pengelola laboratorium perlu mendapat perhatian terutama dari segi penggunaan waktu kerja, disiplin yang diperlukan, kesehatan personal yang bekerja dilaboratorium, dan yang paling penting keselamatan kerja personal/siswa di Laboratorium.

2.3.2.2. Kelompok yang Dikelola

Kelompok laboratorium yang dikelola termasuk didalamnya bangunan gedung laboratorium, kebun sekolah, fasilitas laboratorium, alat-alat laboratorium, dan bahan-bahan praktikum. Untuk pengelolaan masing-masing komponen tersebut diatas dapat dilakukan berbagai system sesuai dengan landasan, fungsi dan tujuan laboratorium. Salah satu alternatif pengelolaan laboratorium IPA di sekolah dapat digambarkan sebagai berikut :

1) Mengelola bangunan dan fasilitasnya..
- Perabot laboratorium
- Instalasi listrik
- Instalasi air
- Instalasi gas
- Lingkunagn sekolah

2) Mengelola alat-alat laboratorium.
- Perencanaan (jumlah dan jenis alat yang ada)
- Desain ruang sesuai dengan alat yang ada
- Penetapan alat yang telah diidentifikasi
- Mengadministrasikan alat-alat yang ada
- Penggunaan alat secara ruti/periodic

3) Mengelola bahan pratikum.
- Mengidentifikasi jumlah bahan yang dibutuhkan
- Mempersiapkan tempat penggunaan dan penyimpanan bahan praktikum
- Pengadministrasian bahan yang habis/sisa praktikum

Didalam pengelolaan bahan praktikum yang sangat penting diperhatikan adalah keselamatan alat, bahan, dan personil pengelola.

FUNGSI DAN MANFAAT LABORATORIUM SEBAGAI SUMBER BELAJAR

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Berbagai usaha yang dilakukan oleh guru atau pengelola pendidik untuk lebih meningkatkan serta mendukung proses belajar yang lebih efektif dan efisien. Meskipun banyak faktor yang menentukan kualitas pendidikan atau hasil belajar, salah satunya yang terkait dengan pusat sumber belajar. Banyak berbagai sumber yang dapat dijadikan sebagai pusat sumber belajar yang salah satunya laboratorium. Laboratorium perlu dilestarikan serta dikelola, karena berperan untuk mendorong efektivitas serta optimalisasi proses pembelajaran melalui penyelenggaraan berbagai fungsi yang meliputi fungsi layanan, fungsi pengadaan/pengembangan media pembelajaran, fungsi penelitian dan pengembangan dan fungsi lain yang relevan untuk peningkatan efektivitas dan efisien pembelajaran.

B.     Tujuan
Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Media Pembelajaran BK.
Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui apa Fungsi dan Manfaat Laboratorium Sebagai Sumber Belajar.
  
BAB II
FUNGSI DAN MANFAAT LABORATORIUM SEBAGAI SUMBER BELAJAR

A.    Pengertian Laboratorium
Laboratorium adalah suatu tempat dilakukannya percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat merupakan ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka. Laboratorium adalah suatu ruangan yang tertutup di mana percobaan eksperimen dan penelitian dilakukan (Depdikbud : 1995, 2003).
Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui metode pratikum yang dapat menghasilkan pengalaman belajar di mana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan dapat membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali (Anonim, 2007). Sementara menurut Emha (2002), laboratorium diartikan sebagai suatu tempat untuk mengadakan percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan biologi atau bidang ilmu lain.
Pengertian lain menurut Sukarso (2005), laboratorium ialah suatu tempat dimana dilakukan kegiatan kerja untuk mernghasilkan sesuatu. Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, misalnya kebun dan lain-lain.
Berdasarkan definisi tersebut, laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk melakukan percobaan maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, dan kimia atau bidang ilmu lain, yang merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka seperti kebun dan lain-lain.
Defenisi laboratorium menurut:
1.      Procter
Laboratorium adalah tempat atau ruangan di mana para ilmuwan bekerja dengan peralatan untuk penyelidikan dan pengujian terhadap suatu bahan atau benda.
2.      ISO / IEC Guide
Laboratorium adalah instalasi atau lembaga yang melaksanakan pengujian.
B.     Fungsi dan Peranan Laboratorium
Menurut Sukarso (2005), secara garis besar fungsi laboratorium dalam proses pendidikan adalah sebagai berikut:
1.      Sebagai tempat untuk berlatih mengembangkan keterampilan intelektual melalui kegiatan pengamatan, pencatatan dan pengkaji gejala-gejala alam.
2.      Mengembangkan keterampilan motorik siswa. Siswa akan bertambah keterampilannya dalam mempergunakan alat-alat media yang tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran.
3.      Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah dari sesuatu objek dalam lingkungn alam dan sosial.
4.      Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon ilmuan.
5.      Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan atau penemuan yang diperolehnya.
Lebih jauh dijelaskan dalam Anonim (2003), bahwa fungsi dari laboratorium adalah sebagai berikut:
1.      Laboratorium Sebagai Sumber Belajar
Tujuan pembelajaran fisika dengan banyak variasi dapat digali, diungkapkan, dan dikembangkan dari laboratorium. Laboratorium sebagai sumber untuk memecahkan masalah atau melakukan percobaan. Berbagai masalah yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran terdiri dari 3 ranah yakni: ranah pengetahuan, ranah sikap, dan ranah keterampilan/afektif.
2.      Laboratorium Sebagai Metode Pembelajaran
Di dalam laboratorium terdapat dua metode dalam pembelajaran yakni metode percobaan dan metode pengamatan.
3.      Laboratorium Sebagai Prasarana Pendidikan
Laboratorium sebagai prasarana pendidikan atau wadah proses pembelajaran. Laboratorium terdiri dari ruang yang dilengkapi dengan berbagai perlengkapan dengan bermacam-macam kondisi yang dapat dikendalikan, khususnya peralatan untuk melakukan percobaan.
Fungsi laboratorium yaitu sebagai sumber belajar dan mengajar, sebagai metode pengamatan dan metode percobaan, sebagai prasarana pendidikan atau sebagai wadah dalam proses belajar mengajar.
            Menurut Soejitno (1983) secara garis besar fungsi laboratorium adalah sebagai berikut:
a.                Memberikan kelengkapan bagi pelajaran teori yang telah diterima sehingga antara teori dan praktik bukan merupakan dua hal yang terpisah. Keduanya saling kaji-mengkaji dan saling mencari dasar.
b.               Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi mahasiswa/siswa.
c.                Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakikat kebenaran ilmiah dari sesuatu obyek dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.
d.               Menambah keterampilan dalam menggunakan alat dan media yang tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran.
e.                Memupuk rasa ingin tahu mahasiswa/siswa sebagai modal sikap ilmiah seorang calon ilmuwan.
            Engkoswara (1982) mengatakan bahwa melalui kegiatan praktikum yang biasanya dilakukan di laboratorium, siswa diharapkan dapat:
a.                Mengembangkan berbagai keterampilan secara terintegrasi.
b.               Mengenal berbagai peralatan laboratorium.
c.                Mengenal berbagai desain dan peralatan untuk eksperimen.
d.               Mengembangkan keterampilan mengumpulkan dan menginterprestasikan data.
e.                Mengembangkan sikap untuk melakukan sesuatu secara tepat dan akurat.
f.                Mengembangkan keterampilan dalam mengobservasi.
g.               Mengembangkan kemampuan dalam mengkomunikasikan hasil eksperimen.
h.                Mengembangkan kecakapan dalam menulis laporan.
i.                 Mengembangkan kemampuan untuk belajar dan melakukan percobaan sendiri.
j.                 Menambah keberanian berfikir sendiri dan menanggung resiko.
k.               Merangsang berfikir siswa melalui eksperimen.
l.                 Mengembangkan keterampilan dalam memecahkan masalah dengan berbagai variabel yang banyak dan berbagai kemungkinan pemecahannya.




C.    Macam-macam laboratorium
1.      Laboratorium pendidikan  Laboratorium yang digunakan untuk pendidikan terutama tingkat SD, SMP, SMA.
2.      Laboratorium riset
Laboratorium yang digunakan oleh para praktisi keilmuwan dalam upaya menemukan sesuatu untuk meneliti suatu hal yang dibidanginya.

Dalam proses belajar mengajar kegiatan laboratorium atau praktikum turut berperan dalam mencapai 3 tujuan pembelajaran, antara lain:
1.      Keterampilan kognitif, misalnya:
         Melatih agar teori dapat dimengerti.
         Agar teori dapat diterapkan pada keadaan problem nyata.
2.      Keterampilan afektif, misalnya:
         Belajar bekerja sama.
         Belajar menghargai bidangnya.
         Belajar merencanakan kegiatan secara mandiri.
3.      Keterampilan psikomotorik, misalnya:
         Belajar memasang peralatan sehingga betul-betul berjalan.
         Belajar memakai peralatan dan instrumen tertentu.
Penerapan kegiatan laboratorium dalam pembelajaran memiliki kebaikan
dan kelemahan.
Kebaikan dari pelaksanaan praktikum antara lain:
1.       Melibatkan siswa secara langsung dalam mengamati suatu proses.
2.               Siswa dapat meyakini akan hasilnya, karena langsung mendengar, melihat, meraba, dan mencium yang sedang dipelajari.
3.               Siswa akan mempunyai kemampuan dalam keterampilan mengelola alat, mengadakan percobaan, membuat kesimpulan, menulis laporan, dan mampu berfikir analisis.
4.               Siswa lebih cenderung tertarik pada obyek yang nyata di alam sekitarnya.
5.               Memupuk dan mengembangkan sikap berfikir ilmiah, sikap inovatif, dan saling bekerja sama.
6.               Membangkitkan minat ingin tahu, memperkaya pengalaman keterampilan kerja dan pengalaman berfikir ilmiah.
Sedangkan kelemahan/ kekurangan dari praktikum antara lain:
1.       Guru harus benar-benar mampu, menguasai materi dan ketrampilan.
2.               Tidak semua mata pelajaran dapat dipraktikkan dan tidak semua diajarkan dengan metode praktik.
3.               Alat-alat dan bahan yang mahal harganya dapat menghambat untuk melakukan praktik.
4.               Banyak waktu yang diperlukan untuk praktik, sehingga kemungkinan dapat dilaksanakan diluar jam pelajaran (Indarto, 2002) 

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
            Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui metode pratikum yang dapat menghasilkal pengalaman belajar di mana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan dapat membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
            Macam-macam laboratorium:
1.      Laboratorium pendidikan.
2.      Laboratorium riset.

B.     Saran
salah satu saran yang dapat penulis berikan yaitu agar kita dapat menggunakan fasilitas laboratorium sedemikian baik, karena banyak manfaat yang akan kita dapatkan jika kita menggunakannya dengan baik. Karena dengan adanya laboratorium pengetahuan kita tidak sebatas di dalam materi saja.
  
DAFTAR PUSTAKA

Diposkan oleh Wahyuni Suryanita di 05.34